Pola Pikir yang Telah Menguasai Dunia
Saya yakin anda punya satu pertanyaan ini yang masih terkunci dan menjadi misteri. Seperti, mengapa ada orang kecil yang tiba-tiba menguasai dunia? Apa rahasia Steve Jobs berhasil memimpin Apple? Anda tidak akan puas jika saya hanya menjawab "pola-pikir". Jadi, saya akan membongkar misteri ini dan mengajak anda ke dalam pikiran manusia-manusia super sukses ini. Harapannya anda juga bisa berpikir seperti mereka.
Jadi, mari kita mulai bahas dari misteri yang pertama: Berpikir Kreatif.
Proses Berpikir Kreatif
Saya tidak sembarang menyebut mereka sebagai manusia super. Sesungguhnya karena mereka memiliki kemampuan supranatural. Kemampuan itu adalah melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Secara ilmiah disebut "Apophenia". Karena kemampuan ini, mereka bisa membaca peluang bahkan sebelum orang lain menyadarinya. Seperti Steve Jobs yang menyatukan ilmu kaligrafi dengan komputer yang malah merevolusi dunia modern.
Tapi, orang-orang ini biasanya memiliki nasib yang malang. Kemampuan itu, malah membuat mereka terlihat gila. Bahkan sering dicap tidak realistis atau idealis.
Kreativitas itu sendiri jarang dibahas dengan pengertian yang mendasar. Kreativitas bukan perilaku yang bisa anda perintahkan. Kreativtas adalah proses "connecting the dots" yaitu menghubungkan gagasan-gagasan. Semakin jauh hubungan gagasan itu, semakin tinggi kreativitas yang anda perlukan.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana caranya kreativitas anda bisa naik tingkat? Untuk menjawabnya, kita harus memecahkan misteri berikutnya: Thinking Out of The Box
Thinking Out of The Box
Secara matematika, kita adalah makhluk 3 dimensi. Artinya kita terbatas pada ruang 3 dimensi. Apakah ada 4 dimensi di dunia nyata? Ya tentu saja, ilmuwan mendefinisikan dimensi ke-empat itu waktu. Manusia tidak bisa bergerak maju mundur pada poros waktu. Itulah kenapa kita adalah makhluk 3 dimensi.
Saya harus menjelaskannya susah payah karena hanya dengan analogi ini kita bisa memahami arti dari Out of The Box. Untungnya, kita memiliki imajinasi yang tak terbatas jika anda tahu caranya.
Konsep "dimensi" dalam konteks ini dapat dipahami sebagai bidang pengetahuan atau disiplin ilmu yang berbeda. Semakin banyak bidang pengetahuan yang dijelajahi seseorang, semakin banyak pula gagasan dan perspektif yang dapat mereka akses dan hubungkan. Inovasi seringkali muncul dari persimpangan berbagai disiplin ilmu, di mana konsep dan metodologi dari satu bidang dapat diterapkan pada bidang lain untuk menghasilkan solusi atau ide yang baru. Dengan memperluas cakupan pengetahuan seseorang ke berbagai "dimensi" intelektual, potensi untuk membuat koneksi kreatif dan menghasilkan ide-ide inovatif meningkat secara signifikan.
Semakin banyak bidang pengetahuan yang anda selami, maka semakin banyak gagasan yang bisa anda hubungi. Sehingga, semakin tinggi kreativitas anda.
Meracik Kreativitas
Seperti yang saya sebutkan, anda tidak bisa memerintahkan orang untuk mejadi kreatif. Tapi anda bisa menciptakan kondisi yang memudahkan anda untuk menjadi kreatif. Ada beberapa key ingridients yaitu:
1. Challenge (Tantangan)
Tantangan memicu kreativitas dengan memaksa kita keluar dari pola pikir biasa. Ketika menghadapi masalah sulit, otak terdorong mencari solusi inovatif. Sikap menghargai tantangan sebagai kesempatan belajar lebih efektif daripada menganggapnya sebagai hambatan. Metode pembelajaran berbasis tantangan (Challenge Based Learning) menggunakan masalah nyata untuk mengasah kreativitas, dimana keyakinan akan kemampuan diri menjadi faktor penting.
2. Mental Condition (Kondisi Mental)
Kreativitas optimal terjadi pada kondisi mental tertentu. Gelombang otak Alpha (8-12 Hz) yang muncul saat rileks mendukung munculnya ide-ide segar, sedangkan Theta (4-8 Hz) saat meditasi atau hampir tertidur memungkinkan akses ke pemikiran bawah sadar yang kreatif. Aktivitas sederhana seperti meditasi, mandi, atau berjalan santai dapat membantu mencapai kondisi mental ini.
3. Knowledge (Pengetahuan)
Kreativitas dibangun di atas fondasi pengetahuan yang kuat. Ide-ide baru seringkali merupakan kombinasi dari pengetahuan yang sudah ada. Pemahaman mendalam di satu bidang memberikan kerangka berpikir, sementara wawasan luas dari berbagai disiplin ilmu menyediakan bahan mentah untuk inovasi. Kebiasaan belajar terus-menerus dan kemampuan melihat hubungan antar konsep yang berbeda merupakan kunci kreativitas berkelanjutan.
Kesimpulan
Metode berpikir yang telah menguasai dunia bukanlah sihir, melainkan seperangkat proses kognitif yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Kreativitas, yang didorong oleh kemampuan untuk melihat pola (apophenia) dan didukung oleh pikiran yang terbuka terhadap perspektif yang tidak konvensional, adalah inti dari inovasi. "Thinking out of the box" melampaui batasan-batasan pemikiran tradisional dan memanfaatkan kekayaan pengetahuan dari berbagai bidang. Kreativitas dapat dipupuk melalui tantangan, kondisi mental yang tepat yang ditandai dengan gelombang otak Alpha dan Theta, dan fondasi pengetahuan yang luas dan beragam. Contoh-contoh inovasi interdisipliner, dari revolusi komputer Apple hingga terobosan dalam bioteknologi, menunjukkan kekuatan pemikiran yang menghubungkan berbagai bidang dan perspektif. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, siapa pun dapat membuka potensi kreatif mereka dan berpikir seperti para inovator yang telah membentuk dunia kita.